RSS

Kegunaan Aksiologi Terhadap Tujuan Ilmu Pengetahuan



Berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, tak dapat dibantah lagi bahwa kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia, dengan ilmu seseorang dapat mengubah wajah dunia.
Berkaitan dengan hal ini, menurut Francis Bacon seperti yang dikutip oleh Jujun S.Suriasumatri yaitu bahwa “pengetahuan adalah kekuasaan” apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau justru malapetaka bagi umat manusia. Memang kalaupun terjadi malapetaka yang disebabkan oleh ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidupnya. Lagi pula ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak mengenal baik ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam menggunakannya. .
Nilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu:
  1. Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
Jika seseorang hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk suatu dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau sistem politik, maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Inilah kegunaan mempelajari teori-teori filsafat ilmu.
  1. Filsafat sebagai pandangan hidup.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini semua teori ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan. Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam menjalani kehidupan.
  1. Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batui di depan pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki kita tersandung, maka batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah masalah itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah, mulai dari cara yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang digunakan amat sederhana maka biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas.penyelesaian yang detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah yang berkembang dalam kehidupan manusia.
Dalam pemanfaatan aksiologi ilmu dapat dikaitkan juga dengan kenyataan yang ada di Indonesia saat ini. Bencana-bencana seperti tak berhenti melanda bumi pertiwi. Yang terakhir paling hangat dibicarakan adalah bencana alam Wasior, Merapi, dan Mentawai yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Kecamatan Wasior di Papua Barat, diterjang longsor dan banjir bandang. Kepulauan Mentawai di Sumatra Barat diguncang gempa dahsyat dan tsunami yang menyapu bersih wilayah di pesisir pulau tesebut. Gunung merapi di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, meletus berulang kali hingga memuntahkan awan panas yang suhunya mencapai 600o celcius. Tentu ketiga bencana jelas bukan hanya telah dan akan memakan korban jiwa manusia yang tidak sedikit, namun juga telah menghantam dan memporak-porandakan seluruh isi sekitar bencana. Dari contoh diatas dapat kita kaitkan dengan aspek aksiologi ilmu. Bencana-bencana yang terjadi di Indonesia terlepas dari kuasa Tuhan YME, ternyata manusia juga ikut berperan dalam kehancuran bumi. Contoh, dari Wasior yang dilanda banjir bandang baru-baru ini ditemukan fakta bahwa penyabab banjir bandang adalah illegal logging atau pembalakan liar hutan yang seharusnya menjadi tadah air hujan justru tidak ada.
Kedua,gunung Merapi yang kembali memuntahkan awan panas. Namun, dari banyak bencana yang terjadi ada point kesalahan yang dilakukan yaitu adanya kegandaan koordinasi di lapangan yang mengakibatkan kebingungan pelaksanaan perintah hingga banyak nyawa dari saudara-saudara kita yang tidak tertolong karena keterlambatan evakuasi. Lengkap sudah penderitaan dan bencana di negeri ini, dari kesalahan dan kecerobohan manusia, kini dilengkapi dengan tidak tersalurkannya bantuan secara tepat sasaran bagi pengungsi kerena tidak ada sarana untuk menjangkau daerah yang parah karena tsunami di Mentawai.
            Aksiologi akan memberi sebuah pemahaman kepada kita tentang sebuah keseimbangan antara nilai dan bagaimana penilaian kita terhadap suatu objek dan dengan keadaan bangsa saat ini. Dalam aksiologi terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnnya. Kita dapat menggaris bawahi dari pendapat Drs. Prasetya : adanya nilai jasmani antara lain nilai hidup, nilai nikmat, dan nilai guna, nilai hidup dengan keadaan sekarang benar-benar di prioritaskan. Jika dalam teori nilai hidup merupakan suatu yang dikejar untuk kelangsungan hidupnya, maka dalam prakteknya manusia benar-benar memprioritaskan nilai tersebut. Seperti saat merapi meletus, masyarakat lebih memilih menyelamatkan diri dan meniggalkan harta benda yang dimiliki. Sedangkan nilai rohani adalah faham tentang nilai religi akan menjadi prioritas ke depan, keyakinan teguh yang dipegang untuk pedoman kehidupan di dunia dan akhirat. Kenyataannya, apabila manusia tidak memiliki pedoman mengenai suatu keyakinan maka dalam hidupnya seolah manusia tidak mempunyai tujuan, tidak mengenal Tuhan, dan tidak mengerti agama.
            Dari pernyataan – pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa aksiologi merupakan suatu ilmu yang mengajarkan cara tentang bagaimana manusia mampu menyeimbangkan antara pengertian dan pelaksanaan nilai dalam kehidupan.

http:blog.uin-malang.ac.id/abrorainun/2010/10/15/pengertian aksiologi          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar